"Insomnia menyebabkan obesitas merupakan fakta. Obesitas menyebabkan perubahan metabolisme dan siklus tidur sehingga kualitas tidur memburuk. Keduanya menjadi lingkaran setan."
Insomnia menjadi
kendala banyak orang karena memengaruhi kualitas dan kuantitas produktivitas
manusia. Di Indonesia, jumlah penderita obesitas meningkat dua kali lipat
selama dua dekade terakhir. Kesadaran dan perbaikan gaya hidup perlu dilakukan
secepatnya agar insomnia dan obesitas tak lagi menjadi lingkaran setan.
Mitos Atau Fakta?
Insomnia menyebabkan obesitas merupakan sebuah fakta. Tidak hanya jumlah kalori
berlebihan yang masuk ke tubuh dan kurangnya aktivitas fisik, ternyata jumlah
jam tidur dan kualitas tidur bisa menjadi penyebab obesitas. Hal ini disebabkan
produksi hormon saat malam hari tidak maksimal karena tubuh tidak beristirahat
dengan baik. Tidur yang kurang berhubungan dengan kurangnya hormon pertumbuhan
dan meningkatkan hormon kortisol. Keduanya memengaruhi metabolisme yang mengarah
pada obesitas.
source: pixabay.com |
Sebuah studi menunjukkan bahwa perubahan jam tidur menjadi 4 jam saat malam hari selama 2 hari berturut-turut dapat menyebabkan berkurangnya level leptin dan meningkatnya level grelin sehingga tubuh memberikan rasa lapar. Pada akhirnya, makan tengah malam menjadi solusi penderita insomnia. Studi lain menyebutkan, kurangnya jam tidur membuat tubuh cenderung memilih makanan atau minuman tinggi kalori, seperti soda, minuman kaleng berasa, kue, gorengan, dsb. Penderita insomnia juga cenderung kurang melakukan aktivitas fisik dan olahraga sebab saat pagi, siang, atau sore hari mengalami kelelahan dan rasa kantuk yang luar biasa.
Tidak hanya
insomnia yang menjadi salah satu penyebab obesitas, obesitas juga bisa
jadi penyebab insomnia. Pasalnya, obesitas menyebabkan perubahan metabolisme
dan siklus tidur sehingga kualitas tidur semakin memburuk. Hal ini bisa juga
disebabkan karena perubahan fisik di mana massa tubuh membuat seseorang
tidak nyaman saat tidur. Jika kondisi ini tidak segera diatasi maka siklusnya
akan terus berputar layaknya lingkaran setan.
Faktor Penyebab Obesitas
Pada dasarnya,
penggunaan istilah “besar pasak daripada tiang” juga berlaku untuk penderita
obesitas. Faktor penyebab utamanya yaitu kalori yang masuk ke dalam tubuh lebih
banyak dibandingkan energi yang keluar. Bisa disebabkan konsumsi makanan atau
minuman yang berlebih atau kurangnya aktivitas fisik dan olahraga. Akan tetapi,
ada faktor spesifik penyebab obesitas, di antaranya:
source: pixabay.com |
- Bertambahnya usia. Semakin tua tubuh akan kehilangan massa otot dan melambatnya metabolisme
- Kurang tidur atau insomnia
- Tingkat stres tinggi. Hormon kortisol meningkat menyebabkan tubuh mencadangkan banyak lemak
- Kehamilan. Sewajarnya berat badan meningkat saat hamil, namun perlu dikontrol agar tidak berlebihan
- Genetik. Sebesar 40-70% genetik memengaruhi obesitas
- Penyakit. Ada beberapa penyakit yang memengaruhi metabolisme tubuh atau efek obat yang dikonsumsi menjadi penyebab obesitas
Cara Mengatasi Insomnia
Ada banyak tips atasi
insomnia melalui aktivitas dan penggunaan properti pendukung tidur secara detail.
Namun terdapat 3 hal utama yang memengaruhi kualitas dan kuantitas tidur saat
malam hari, di antaranya:
source: pixabay.com |
- Olahraga. Aktivitas fisik dan olahraga memengaruhi kualitas tidur, terlebih jika dilakukan di luar ruangan. Tubuh akan terkena sinar matahari yang menjadi tanda siklus tidur harian alami. Semakin baik pola dan frekuensi aktivitas fisik dan olahraga, maka semakin baik siklus dan kualitas tidurnya
- Konsumsi makanan dan minuman. Studi menunjukkan konsumsi karbohidrat dalam jumlah besar memengaruhi kemampuan seseorang mengalami deep sleep atau kondisi seseorang saat mencapai kualitas tidur yang baik. Makan 30 hingga 60 menit sebelum tidur menyebabkan pola tidur yang buruk.
- Kasur yang nyaman. Mungkin ini terlihat sepele, namun kasur dengan kualitas baik akan memperbaiki tulang belakang dan mengurangi tekanan terhadap tubuh saat tidur. Carilah kasur yang paling nyaman sebab pilihan setiap orang akan berbeda-beda.
National Library of Medicine. 2008. A single night of sleep deprivation increases ghrelin levels and feelings of hunger in normal-weight healthy men. pubmed.ncbi.nlm.nih.gov. Diakses 29 Oktober 2024.
Healthline. 2023. Obesity: What You Need to Know. healthline.com. Diakses 29 Oktober 2024.
WHO. 2021. Indonesia: Obesity rates among adults double over past two decades. who.int. Diakses 29 Oktober 2024.
Comments
Post a Comment