Rumah ideal selayaknya tidak terlalu padat. Di sisi lain, kita juga sebaiknya mulai mendefinisikan kata “cukup” untuk standar hunian. Kecukupan luasan hunian akan memberikan hak individu lain atas kesempatan memiliki rumah.
Rumah menjadi salah
satu ukuran kenyamanan hidup setiap keluarga. Di kota besar banyak rumah mewah yang dihuni sedikit orang, atau sebaliknya. Banyak pemukiman padat penduduk
yang dihuni lebih dari kapasitas seharusnya. Akibatnya, kualitas hidup manusia
yang ada di dalamnya berkurang sehingga memengaruhi produktivitas dan derajat
kesehatan.
Terlebih jika terjadi kejadian penyakit menular, seperti Covid-19, maka kawasan padat penduduk lebih berisiko menyebarkan infeksi dibandingkan kawasan rumah sehat. Berikut syarat rumah sehat sebagai ukuran saat mencari atau membangun hunian.
Berapa Ukuran Idealnya?
Rumah ideal selayaknya
tidak terlalu padat. Beberapa pihak juga menyarankan tidak terlalu besar dan
mewah karena masyarakat sebaiknya mulai mendefinisikan kata “cukup” termasuk
untuk standar hunian. Kecukupan luasan hunian akan memberikan hak individu lain atas
kesempatan memiliki rumah. Selain itu, kecukupan juga akan meningkatkan
efisiensi energi yang diperlukan untuk pengelolaan rumah yang semakin berkurang hari ke hari.
source: pixabay.com |
Menurut The United
States Department of Housing and Urban Development (HUD), untuk mencegah
penyebaran penyakit menular lewat udara, setidaknya living area atau
ruangan ideal per orang minimal 15,3-meter persegi. Sedangkan, kamar tidur di
Inggris mempunyai standar minimal luasan 6,5-meter persegi per orang. Menurut
Neuferts, seorang analis arsitek, menyebutkan minimal luasan area ruangan per orang
8-meter persegi dan tinggi langit-langit 2,4-meter.
Syarat Rumah Sehat
Setelah mengetahui ukuran ideal rumah, sebaiknya perhatikan juga kondisi kimia, biologi, dan fisik lainnya. Berikut syarat rumah sehat yang harus diperhatikan:
source: pixabay.com |
- Bahan konstruksi rumah terbuat dari bahan yang aman dan tidak membahayakan. Hindari kandungan timbal/Pb, lembaran asbes, dan konstruksi berdebu di dalam rumah
- Luas total ventilasi minimal 10% dari total luas lantai di setiap ruangan. Baik kamar tidur, ruang keluarga, dapur, hingga gudang
- Pencahayaan alam atau buatan (lampu) harus cukup dan tidak menyilaukan. Usahakan pagi hari cahaya bisa masuk ke dalam rumah.
- Rumah tidak penuh dengan barang sehingga berisiko tinggi menjadi tempat berkembang biaknya serangga dan menimbulkan penyakit
- Tersedianya sarana air minum dan air bersih yang memenuhi syarat kesehatan dan cukup untuk kebutuhan sehari-hari
- Pengolahan makanan dan minuman yang baik di dalam rumah
- Tersedianya jamban sehat lengkap dengan septic tank
- Lantai rumah kedap air serta mudah dibersihkan
- Pengelolaan sampah rumah layak
- Pengelolaan bahan berbahaya dan beracun yang aman
- Tersedianya saluran pembuangan air limbah tertutup, tidak mencemari tanah, dan tidak menjadi sarang penyakit
- Jika memiliki kandang ternak sebaiknya tempatnya terpisah dari rumah, minimal berjarak 10-meter
Banyak masyarakat yang belum memiliki hunian layak sesuai dengan aturan Kementerian Kesehatan RI atau standar lainnya. Hal ini bergantung pada banyak faktor, seperti ekonomi keluarga dan ketersediaan lahan di suatu wilayah. Oleh karena itu, peran pemerintah dalam mengatur hunian sangat penting agar seluruh masyarakat mampu mengakses hunian layak.
Kementerian Kesehatan RI. 2018. Pedoman Pembinaan Krida Bina Lingkungan Sehat. kemkes.go.id. Diakses 23 Oktober 2024.
WHO. 2018. WHO Housing and health guideline. who.int. Diakses 23 Oktober 2024.
National Library of Medicine. 2020. Crowding has consequences: Prevention and management of COVID-19 in informal urban settlements. pmc.ncbi.nlm.nih.gov. Diakses 23 Oktober 2024.
Comments
Post a Comment