Waspada Penurunan Kandungan Gizi Tuna Kaleng

Kandungan protein tuna non olahan atau tuna mentah mencapai 3-4 kali lebih banyak dibandingkan tuna kaleng

Ikan tuna terkenal mengandung omega-3 tinggi yang baik untuk kesehatan. Selain tuna segar, bentuk olahan tuna kaleng juga digemari karena kepraktisannya. Akan tetapi, kandungan gizi tuna kaleng tentu berbeda dengan tuna segar. Ketahui perbedaan keduanya!

Mengapa Tuna Kaleng Disukai?

Banyak orang membatasi aktivitas di luar rumah, begitu pula dalam hal menyimpan makanan. Tuna kaleng lebih disukai karena mampu disimpan dalam waktu lama. Beberapa merk tuna kaleng mampu bertahan selama 2-5 tahun. Berbeda dengan tuna segar yang masa simpannya lebih cepat.

Canned fish in tin cans:salmon, tuna, mackerel and sprats. Free Photo
source: freepik.com

Tuna segar bisa menjadi pilihan karena mengandung rendah kalori, namun tinggi protein sehingga cocok dijadikan menu diet. Di sisi lain, tuna kaleng mengalami proses pengolahan berulang kali, sehingga kandungan gizinya melalui perubahan dan pengurangan. Beberapa tuna kaleng hanya mengandung tuna, air, dan minyak. Ada pula yang ditambah dengan bumbu atau ekstra kaldu.

Kandungan Gizi

Teman Sehat, pada dasarnya tuna kaleng dibagi menjadi 2 macam, yaitu tuna kaleng dalam air dan tuna kaleng dalam minyak. Berikut ini perbedaan kandungan gizi tuna segar, tuna kaleng dalam air, dan tuna kaleng dalam minyak per 100g.

Tuna segar
  • Energi: 109 kkal
  • Protein: 24 g
  • Total lemak: 0,5 g
  • DHA: 88 mg
  • EPA: 4 mg
  • Kolesterol: 39 mg
  • Sodium: 45 mg
Tuna kaleng dalam air
  • Energi: 24 kkal
  • Protein: 6 g
  • Total lemak: kurang dari 1 g
  • DHA: 56 mg
  • EPA: 8 mg
  • Kolesterol: 10 mg
  • Sodium: 70 mg
Tuna kaleng dalam minyak
  • Energi: 56 kkal
  • Protein: 8 g
  • Total lemak: 2 g
  • DHA: 29 mg
  • EPA: 8 mg
  • Kolesterol: 5 mg
  • Sodium: 118 mg

Risiko Kandungan Merkuri

Canned fish in tin cans:salmon, tuna, mackerel and sprats. Free Photo
source: freepik.com

Tuna berisiko mengandung lebih banyak merkuri dibandingkan makanan laut lainnya, seperti salmon, tiram, lobster, kerang, atau ikan tilapia. Hal ini disebabkan karena ikan tuna memakan ikan-ikan kecil yang sudah terkontaminasi merkuri dengan berbagai dosis. Kabar buruknya, merkuri tidak mudah keluar dari tubuh ikan, sehingga menumpuk di jaringan seiring bertambahnya waktu.

US Enviromental Protection Agency (EPA) menyatakan bahwa dosis maksimum merkuri yaitu 0,1 mcg per kg berat badan. Dosis ini disebut juga dosis referensi.

Bayi, anak-anak, perempuan hamil, ibu menyusui, atau perempuan yang sedang merencanakan kehamilan sebaiknya membatasi atau mengurangi konsumsi tuna. Pasalnya, merkuri berdampak buruk terhadap perkembangan embrio dan menyebabkan masalah di otak janin.

Referensi:
Healthline. 2018. Mercury in Tuna: Is This Fish Safe to Eat. healthline.com. Diakses 22 Oktober 2024. 
Healthline. 2023. Is Canned Tuna Good for You, or Bad? healthline.com. Diakses 22 Oktober 2024.
Nutrition Value. 2024. Tuna, raw, fresh nutrition facts and analysis. nutritionvalue.org. Diakses 22 Oktober 2024.

Comments